"Aku besok kayaknya free. Mau makan malam bersama? Aku bisa bikin alasan kerja ke Ayah. Lagi pula kita memang kerja bersama, kan?"
"Kamu bisa melakukan itu?" tanya Timur. Pasalnya, kemarin-kemarin Bulan beralasan seolah perempuan itu memang tidak bisa meluangkan sedikit waktu pun untuknya. Sebab itu dia jadi bertanya-tanya apa sebetulnya Bulan tidak bisa menemuinya, atau perempuan itu hanya beralasan. Dia memandang Bulan sambil memicingkan mata, mencoba mengintimidasi perempuan itu agar berkata jujur.
"Kenapa kamu lihatin aku kayak gitu?" tanya Bulan sambil mengernyit. Tentu tidak nyaman ditatap begitu intens oleh Timur, sebab hal itu membuatnya mencurigai beberapa hal dari tatapan lelaki itu.