ari ini Timur menghabiskan waktu sejak pagi untuk rapat. Jadwalnya hari ini memang padat. Akan tetapi, dia tidak bisa memikirkan apa pun selain Bulan. Bahkan sejak kemarin siang Bulan meninggalkan ruangannya, dia terus kepikiran dengan perempuan itu. Dia merasa masih ingin berbicara banyak dengan Bulan, apalagi penasaran dengan siapa saja sebetulnya lelaki yang dekat dengan perempuan itu. Padahal saat dipertemukan berdua dan berhadapan, suasana buruk itu langsung terbangun. Dia dibutakan oleh rasa kecewa dan benci pada Bulan atas masa lalu yang pernah terjadi pada mereka, dan dia merasa belum mendapat penjelasan yang tepat dan benar.
"Pak!"