"Ngomong-ngomong, kamu baik-baik saja setelah keracunan susu kemarin?" tanya Timur kemudian. Jujur dia masih khawatir soal kondisi Kal walau kejadian itu sudah berlalu lama.
Kal menganggukkan kepala. Senyum di wajahnya lebar, sebab dia sebetulnya cukup mensyukuri kejadian naas itu, karena dia akhirnya bisa bertemu Timur yang selama ini hanya bisa dia lihat dari foto robek yang dia satukan kembali dengan selotip. Makanya saat di rumah sakit, dia tidak sedih sama sekali. Ya, ada sedih sedikit saat mendapati Bulan pertama datang ke rumah sakit, lalu menangis saat melihat kondisi dirinya yang pucat. Namun, selain itu dia senang. Bahkan dia sempat punya pikiran bodoh untuk sakit lagi, karena siapa tahu itu bisa membuatnya bertemu Timur.
"Sangat baik," jawabnya kemudian.