Bulan langsung terdiam lagi. Dia tidak tahu harus menjawab apa agar Timur tidak semarah saat ini. Dia tentunya tidak ingin membuat lalaki itu tidak nyaman, apalagi setelah ini Candra pasti kembali. Dia juga tidak mau Candra menyadari kalau pengorbanan dalam usahanya mendamaikan dirinya dan Timur sudah gagal total, bahkan sebelum dimulai. Dia terlalu menghargai Candra untuk tidak membuat lelaki itu merasa kecewa. Belum lagi, mereka masih di tengah-tengah rapat mendadak. Keputusan soal kontra belum ada, dan Timur memang belum menandatangani kontrak yang sedang dipersiapkan Susi usai menyajikan minuman untuk mereka bertiga tadi.
"Kenapa diam, ha? Merasa sakit hati dengan kata-kataku?" tanya Timur yang marasa tidak puas karena Bulan tampak tidak terpengaruh kalimatnya, dan tampak sibuk sendiri dengan pikirannya. Dia ingin Bulan terintimidasi. Dia ingin Bulan menyadari semu kesalahannya dan menyesali itu.