Timur: Kamu di rumah, kan? Aku lagi di depan rumah kamu sekarang. Bisa keluar sebentar? Aku rindu.
Usai membaca pesan dari Timur, Bulan langsung tersentak. Dia kemudian berdiri dari posisi tidurnya, meninggalkan tempat tidur, lantas keluar menuju kamar Kelvin. Dia memeriksa kondisi kakaknya yang tersenyata masih terlelap. Lantas, setelah itu barulah dia berjalan cepat menuju pintu depan. Begitu terkejutnya dia ketika membuka pintu depan, dia malah menemukan Timur. Lelaki itu hari ini tampak gagah dengan balutan setelan berwarna hijau tua. Warna yagn belum pernah Bulan lihat ada pada tubuh seorang Timur. Senyum lelaki itu terkembang. Tadinya dia pikir Timur tidak akan menemuinya di teras rumah, melainkan di depan gerbang di dalam mobil, atau mungkin di seberang rumah seperti yang selalu dia minta. Namun, kali ini rupanya lelaki itu bertindak nekat, hingga dia yang kebingungan memeriksa keadaaan.