Bulan merasa jantungnya berhenti ketika dia melihat Timur di belakangnya. Lelaki itu memegang sebuah payung berwarna biru tua, dan sedang melihatnya dengan tatapan dingin. Hal itu membuatnya takut kalau Timur mendengar pembicaraannya di tengah hujan bersama Embun, hingga tanpa bisa dicegah pun, tubuhnya bergetar. Bukan karena dinginnya angin, tapi karena rasa takut. Habis sudah. Hancur sudah semua usahanya menyembunyikan Kal selama sepuluh tahun ini dengan hanya satu panggilan ceroboh.