"Lem aku ketinggalan, Ma," ujar Kal sambil berjalan cepat menuju meja belajarnya.
Sementara Bulan dan Kelvin sedang sama-sama terperanjat karena kedatangan Kal yang tiba-tiba. Tidak ada seorang pun dari mereka yang mendengar langkah kaki Kal mendekat ke kamar. Padahal ketika masuk ke kamar, Kal tampak habis berlari. Mereka sampai saling lempat pandang, sama-sama bertanya-tanya apakah Kal mendengar ucapan Kelvin sebelumbnya. Apalagi waktu masuknya Kal benar-benar tepat sekali dengan Kelvin yang menyelesaikan ucapannya. Rasanya tidak mungkin kalau Kal tidak mendengar ucapan itu. Namun, dilihat dari tingkah laku Kal, keduanya berpikir kalau mungkin saja Kal tidak mendengar karena anak itu sedang terburu-buru mengambil lem di kamar, dan juga Kal tadi berlari menuju kamar.
"I-iya, cepat ambil lemnya biar bisa cepat selesai tugasnya," sahut Bulan sedikit tergagap. "Nanti kalau udah selesai tidur, ya."