Kara baru saja selesai mandi dan saat ini sedang duduk di depan cermin untuk menyisir rambutnya yang baru saja selesai ia keringkan.
Ingatan tentang pembahasan nya dengan Bayu tadi masih belum bisa untuk ia cerna dengan baik saat ini.
Ingin Sekali ia menanyakan lebih dalam lagi tapi entahlah. Keadaan seperti nya masih suka untuk tetap berahasia padanya.
Sebuah deringan ponsel membuat ia menoleh ke arah ponsel yang berada di atas kasur.
Ia bangkit dari posisinya saat ini dan kemudian berjalan untuk segera sampai di kasur.
Nama Akbar menghiasi layar ponsel nya saat ini yang langsung membuat Kara melebarkan Matanya.
Ini entah sebuah kebetulan atau apa ia juga tak tahu. Ingin sekali ia Menolak panggilan itu atau membiarkan saja tapi rasanya sangat tidak adil bukan?
Tadi malam saja ia mengangkat panggilan dari Bara, dan Sekarang ia juga harus mengangkat panggilan dari Akbar.