"Ayo bar," ucap Ana ketika mereka sudah berada di luar rumah dan bersiap-siap untuk pergi. semua koper juga sudah dimasukkan dalam mobil.
Entah kenapa saat ini bara benar-benar ingin melihat Kara, sepertinya hatinya menolak untuk pergi.
"Kamu nungguin apa sih?" Ucap Ana yang sedikit merasa heran dengan suaminya tersebut, karena terus saja melihat ke arah pintu utama.
"Kenapa aku merasa sedikit berbeda ya? Kenapa aku merasa ada sesuatu yang akan terjadi? apa kita batalkan aja deh perginya, bagaimana?" tanya Bara untuk meyakinkan ana bahwa saat ini benar-benar ia merasa sedang tidak enak untuk pergi.
Mendengar itu Ana langsung memutar matanya dengan sangat malas, ia tahu bahwa saat ini pasti yang ada dalam pikiran bara adalah kara, Tapi tidak semudah itu ferguso. ia tidak akan mau berkorban untuk kara! enak saja, padahal Ini semua adalah hal yang ia tunggu-tunggu melihat kematian Kara tanpa ada bara di sana.
