"Sadar Ngel, dia itu cuma mainin Lo doang." Ucap Feby yang begitu marah kepada Angel, sahabatnya.
"Tapi dia janji bakalan nikahin gue kok Feb," jawab Angel tak mau kalah, di mata nya sosok Ares itu benar-benar sangat sempurna sehingga apapun kesalahan yang dibuat oleh Ares akan selalu ia maaf kan.
Sejak dulu hingga Sekarang, rasa cinta nya kepada Ares sama sekali tidak berubah, laki-laki itu tetap menjadi orang yang paling dicintai meskipun ada banyak laki-laki lebih ganteng dari Ares mendekati Dirinya.
Feby menggelengkan kepalanya, "Gue nggak tau deh apa yang telah Ares kasi sama Lo sampai Lo Begitu tunduk seperti ini dengan Ares. Gue curiga, jangan-jangan Lo di guna-guna sama Ares Ngel."
Mendengar itu Angel terkekeh sendiri, bagaimana bisa Feby berpikiran seperti itu.
"Nggak usah ngadi-ngadi deh Feb, gue rasa gue salah orang curhat sama Lo." Ucap Angel dan kemudian bersiap untuk segera pergi meninggalkan Feby.
"Lo mau kemana?" Tanya Feby,
"Pergi dong, ngapain sih gue harus tetap disini hm? Gue salah memang menceritakan hal seperti ini pada Lo Feb, Lo nggak pernah suka dengan Ares jadi nggak akan pernah ada hal baik yang gue dengar dari Lo." Jawab Angel,
Wanita itu melangkah meninggalkan Feby yang masih terdiam di tempatnya itu.
Sementara Feby hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat punggung Angel yang semakin lama semakin jauh bahkan sekarang sudah tak terlihat lagi wanita itu.
Feby menutup laptopnya, wanita itu adalah penulis Novel.
Bahkan ia sering sekali memasukkan kisah angel ke dalam tulisannya itu.
Namanya Angel Flexia, wanita yang baru berumur dua puluh enam tahun. Mereka berdua sudah kenal sejak jaman putih biru hingga saat ini.
Untuk Identitas aslinya itu, tak ada yang tahu benar karena Angel begitu tertutup sekali orang nya.
Hanya ada beberapa orang yang mengatakan bahwa angel itu berasal dari sebuah panti dan saat umurnya tiga belas tahun, tepatnya setelah menyelesaikan pendidikan sekolah dasar ia diadopsi oleh salah satu keluarga miskin yang memperalat dirinya untuk mencari uang dengan mengemis.
Untungnya, Angel Bukanlah orang yang Bodoh, ia memanfaatkan kesempatan nya di jalan saat menjadi pengemis untuk kabur dari pasangan keluarga jahat itu.
Hingga saat ini, wanita itu hidup seorang diri.
Untuk pekerjaan nya, Angel bekerja di restoran milik Feby. Dan sekarang memang sudah waktunya untuk wanita itu pulang, makanya ia pulang setelah mereka berdua sempat mengobrol sebentar.
Baginya, yang merupakan seorang penulis yang melihat Ares, ia tak sepenuhnya percaya dengan laki-laki itu.
Ia yakin, ada hal lain yang ia inginkan dari Angel.
Meskipun Angel merupakan wanita yang sangat cantik tapi untuk orang seperti Ares ini tak akan mungkin ingin dengan Angel yang sangat miskin itu. Apa yang akan dikatakan oleh ibu dan keluarganya kelak saat mengetahui bahwa Ares memiliki wanita yang beda level dengan mereka.
Tak ingin berpikir yang tidak-tidak tentang Sahabat nya itu, Feby berdiri dari duduknya dan kemudian pergi meninggalkan restoran nya itu.
Hari sudah sangat gelap, sudah waktunya untuk beristirahat di rumah. Bagaimanapun sibuknya, jangan pernah lupa untuk istirahat.
**
Angel memesan ojek online malam ini karena tadi Ares mengabari Dirinya bahwa laki-laki itu tak bisa untuk menjemput dirinya malam ini.
Ia masih sangat kesal sekali dengan Feby yang mengatakan bahwa Ares mempermainkan dirinya.
Baginya, tak bisa untuk jemput itu bukanlah perkara yang harus dipermasalahkan. Semua orang punya kesibukan masing-masing bukan?
Dan mungkin saja, malam ini ada hal yang memang tak bisa untuk di tinggalkan oleh Ares hanya karena menjemput nya. Jadi, ia akan mengerti semuanya itu.
Tak lama kemudian, ojek pesanan nya itu datang. Dengan cepat ia langsung naik dan menyebutkan alamat tempat tinggalnya.
Hari ini ia begitu merasa sangat lelah sekali karena tamu yang datang cukup ramai. Ingin sekali rasanya ia bisa cepat-cepat Sampai ke rumah dan juga langsung menghempaskan dirinya di atas kasur. Lelahnya tak bisa lagi ia tahan, mungkin ia akan tidur tanpa mandi nanti nya.
Tapi saat di lampu merah, tanpa sengaja ia melihat Ares bersama dengan Seorang wanita, ia tak mungkin salah mengenali mobil dan juga wajah Ares yang sudah satu tahun bersamanya itu.
Dan hal yang paling tak terduga lagi, Angel melihat mereka berdua berciuman tanpa tahu malu nya. Padahal mereka sedang berada di lampu merah dan tentunya banyak sekali orang disini. Jika pun ingin berciuman kenapa mereka Tidak menutup jendela mobil saja agar orang tak melihat nya?
Angel menggelengkan kepalanya sambil berhasil bahwa apa yang ia lihat itu adalah salah, tapi sayangnya bahwa semua yang terjadi itu adalah kenyataan.itu benar-benar Ares.
Diambilnya ponselnya itu dan kemudian langsung menekan nomor Ares untuk memastikan bahwa orang itu bukan lah Ares. Jujur saja, sebagai orang yang paling mencintai laki-laki itu ia tak sanggup jika harus menerima kenyataan seperti ini.
Kemarin Ares melamar dirinya dan juga berjanji akan menikahinya dua Minggu yang akan datang, tapi kenapa malah menjadi seperti ini? Apakah benar apa yang dikatakan oleh Feby tadi bahwa Ares hanyalah mempermainkan dirinya? Dimata Ares ia hanyalah hanya wanita yang bisa untuk dimainkan saja? Apakah Serendah itu kah dirinya di mata Ares?
Sebuah deringan yang berasal dari dalam mobil membuat mereka berdua yang berada Dalam ciuman panas itu menghentikan aktivitas mereka. Ares mengambil ponselnya untuk melihat siapa yang menelpon Dirinya.
Sementara wanita yang menjadi kawan main area tadi dengan cepat menutup kaca mobil, mungkin saja tadi ia kelupaan untuk menutup kaca mobil.
Sejak tadi, Angel sama sekali tidak melihat ke arah lain. Matanya terus saja menatap ke arah mobil Ares.
Jujur saja hatinya hancur berkeping-keping saat ini tanpa sisa. Ia tak menyangka bahwa apa yang diucapkan oleh Feby itu Adalah benar adanya. Ares hanyalah mempermainkan Dirinya saja.
"Iya sayang, ada apa? Kamu sudah pulang? Sudah sampai rumah? Maaf ya aku nggak bisa jemput soalnya lagi mempersiapkan pernikahan kita." Ucap Ares setelah telepon sudah tersambung.
Jujur saja, hal itu langsung membuat Angke serasa ingin muntah. Tapi rasa sakit hatinya lebih mendominasi disini jadi yang ia lakukan hanya mencoba untuk menahan dirinya agar tidak hilang kendali.
Tapi bagaimanapun ia mencoba ia tetap tidak bisa untuk berpura-pura. Mendengar Ares mengatakan hal itu saja sudah sangat menyakitkan bagi Angel.
Hingga mau tak mau, tanpa mengatakan apapun ia langsung mematikan sambungan telepon begitu saja Bersama dengan air mata yang mengalir.
"Kamu jahat Res!" Ucap Angel.