"Iya Mas ... kan sejak awal aku sudah bilang kan sama Mas Huda? Kalau aku tuh cuma sekedar curhat saja. Makanya Mas Huda nanggepinnya biasa saja," ucap Nadia.
"Oke, salah ya kata-kataku barusan?" sahut Mas Huda sambil mengangkat kedua alisanya.
"Nggak salah Mas, justru aku terimakasih sudah selalu dikasih tahu, sudah selalu diingatkan, sampai kayak anak umur 5 tahun aja rasanya," sahut Nadia sambil tersenyum dingin sambil mengaduk es jeruk nipisnya.
"Oke, sekarang memang mau kamu aku harus bagaimana? Ngikut deh. Aku tahu... kamu capek sekali. Dan namanya orang yang sedang capek itu adanya cuma pingin emosi saja. Udah," kata Mas Huda. Dia kemudian berdiri.
"Lho ... mau kemana Mas?" tanya Nadia.
"Ambil nasi. Tuh pesanan kita sudah datang," sahut Mas Huda.
"Ooh ...," ucap Nadia yang kemudian menyusul Mas Huda.
"Makasih ya Mas," ucap Nadia ke pelayan yang barusan datang mengantarkan pesanan.
