"Beneran nggak ngantuk kamu ya? Aku mau gebut nih!" tanya Mas Huda.
"Siap. He ...he," sahut Nadia yang lantas bersiap tangan kirinya berpegangan pada handel di belakang jok motor Mas Huda. Bersiap jika Mas Huda hendak mempercepat laju kendaraannya. Meski sebenarnya kalau ditanya, Mas Huda justru jadi merasa sedikit lebih berat karenanya. Namun mengingat jika dirinya harus mengantar Nadia tepat waktu di kampusnya, Mas Huda pun berusaha memaksimalkan mempercepat laju motornya. Alhasil, mereka tiba di depan kampus tepat lima menit sebelum jam kuliah Nadia.
"Alhamdulillah ... sampai juga kita," gumam Nadia yang langsung turun dan melepas helmnya.
"Mas Huda, aku ... langsung masuk aja ya. Assalamu'alaikum," pamit Nadia.
"Oke. Wa'alaikumsalam. Semangat!" sahut Mas Huda sembari tersenyum kepada kekasihnya. Sementara Nadia hanya membalas dengan mengepalkan tangannya sambil berjalan setengah berlari masuk ke kampusnya.