"Kau yakin mereka tak akan mengikuti kita hingga kemari?" tanya Sisi pada Hide yang nampak begitu yakin dengan apa yang dia katakan.
"Tentu saja! Kenapa kau terdengar tak yakin begitu?" Hide tersenyum geli dengan ekspresi Sisi.
"Syukurlah!" ujar Sisi lalu meloncat kegirangan.
Melihat mamanya meloncat kegirangan, Will lalu ikut melocat dan menarik tangan Pirlo agar ketegangan di tubuh pria yang sudah seperti kakaknya itu memudar.
"Yey!"
"Hahahaha!" Owen tertawa melihat tingkah ketiganya. "Tuan, terima kasih telah menjamin hidup kami, tapi bisakah kau antar kami ke rumahmu sekarang. Baru kemarin aku di pesawat berjam-jam, kini aku sudah harus naik pesawat lagi ke Jepang!"
"Iya, tentu!" tutur Hide kemudian meminta anak buahnya mengantarkan mereka semua menuju mobil yang dia parkir tak jauh dari pintu keluar bandara.
Hari itu Tokyo sedang diguyur hujan dan langit nampak begitu gelap. Sisi mulai kelaparan dan sesekali memegangi perutnya.