"Nyonya, tenang saja. Saya akan mengawal anda sekeluarga di Bali. Untuk urusan Tuan apa perlu kami kawal juga?" tanya pengawal pribadi Hide mencoba memastikan.
"Tidak!" Owen menepuk bahu pria bertubuh tinggi besar itu. "Kau kawal saja istriku, urusanku biar aku yang tangani."
"Papa mau kemana?" tanya Will yang mendengar perbicangan kedua orang tuanya itu.
"Tidak usah khawatir, Nak. Papa tak akan lama!" tutur Sisi mencoba menenangkan putranya.
"Pergi ke mana?" tanya Will lagi.
"Papa harus pulang ke London, tak akan lama. Papa janji akan segera kembali dan bermain ombak lagi denganmu!"
Will nampak kecewa, wajahnya langsung tertunduk lesu dan tak berkata-kata lagi.
"Kau kenapa?" tanya Sisi lalu menarik pipi putranya itu.
Will menggeleng berkali-kali lalu memeluk Sisi dengan air mata yang jatuh berurai.
"Katakan padaku, kau kenapa?"
