"Bagaimana kau bisa mirip sekali dengan putraku?" tanya Sisi memecah kesunyian sore itu.
"Mungkin hanya mirip saja, tak usah kalian pikirkan terlalu dalam!" ujar Hide lalu mempersilahkan semua tamunya kembali fokus pada makanan yang sudah disiapkan pelayan Hide sore itu. "Mari kita makan!"
Sisi lalu duduk dekat Owen sembari menunggu Will berjalan ke arahnya. Mereka lalu disuguhi sup kental dan beberapa ekor ayam bakar yang aromanya sangat khas masakan Bali.
"Mari kita makan, anggap saja ini ucapan terima kasihku karena kalian mau tinggal di rumah ini!"
"Kemarin kau bilang jika kau akan pergi tapi tak mau rumah ini dipindah tangankan. Kalau boleh tau apa alasannya?" tanya Owen yang memberanikan diri untuk memecahkan rasa penasarannya.
"Aku merasa jodohku di Bali belum selesai. Masih banyak hal yang ingin kau kerjakan di sini, sehingga sayang rasanya jika rumah ini aku jual dan tak bisa kembali lagi menempatinya!" jelas Hide dengan gamblang.