Sisi terus memandang ke arah mobil Alan Purple yang terparkir di depan kafe semmbari menunggu saat yang tepat untuk melempar alat pelacak yang dititipkan Didi kepadanya.
Saat seorang pegawai kafe membuka bagasi mobil, ini lah saat yang tepat untuknya melakukan rencananya.
"Aku harus cepat!" ujar Sisi lalu berlari mendekati pegawai pria yang nampak tak mengawasi gerakannya.
"Aduh!" teriak Sisi saat dia berada di dekat bagasi yang terbuka.
"Kau tak apa?" tanya pegawai itu dan Sisi mencabut sepatu hak tinggi dari kaki kanannya yang menacap di tanah.
"Hahhahaa, tak apa, Tuan. Aku hanya ceroboh!" ujar Sisi lalu menunjukkan ujung sepatunya yang berlumur tanah. "Bisakah kau ambilkan tisu untukku?" ujar Sisi lalu memutar matanya pada kotak tisu yang ada di atas dasboard mobil Alan.