"Siapapun kau, tolong hentikan langkahmu! Aku ingin berbicara denganmu dan jika kau memilih untuk keras kepala, akan ku buat kau menyesal atas semua tindakan yang kau pilih!"
Baru beberapa saat lalu Angga pergi meninggalkan ruang BK dengan perasaan jengkel setengah mati, bahkan jika dihitung tidak sampai semenit yang lalu, tapi sosok perempuan yang menjadi akar rasa kesalnya itu kini malah kembali menemuinya dan bahkan mengancam Angga.
Dengan perasaan ogah-ogahan, Angga memilih untuk menghentikan langkahnya tetapi tidak membalikkan badannya. Ia merasa penasaran dengan hal apa yang ingin perempuan itu bicarakan dengannya hingga sebuah ancaman yang jujur saja tidak membuat angka gentar itu kembali ia lontarkan dari bibirnya.
"AKU BERADA DI BELAKANGMU, TIDAK BISAKAH KAMU MEMBELIKAN BADANMU AGAR KITA BISA BERBICARA DENGAN POSISI YANG LEBIH BAIK?!"