Melangkahkan kakinya dengan ragu keluar dari ruangan yang hanya dipenuhi oleh kesunyian, Kirana menatap pantulan dirinya di depan cermin.
Untuk sesaat, seukir senyum paksa terlihat menghiasi wajahnya cantiknya yang kini terlihat begitu pucat pasi dan menyedihkan.
"Hai," sapa Kirana pelan pada pantulan dirinya sendiri. "Kau masih kuat untuk menjalani hari ini bukan? Masih begitu banyak hal yang harus kau perbaiki. Tolong, jangan runtuh dan dan kehilangan arah seperti 2 tahun yang lalu."
Suara tawa miris tak dengar keluar dari bibirnya. Begitu banyak hal yang ingin Kirana keluarkan dan melampiaskan pagi dini hari itu. Sayangnya, semuanya terasa begitu berat hingga hanya untuk membuka bibir dan mengeluarkan satu persatu undang-undangnya itu terasa begitu susah bagi seorang Kirana.
"Tentu."