Bahkan Kalani sendiri sudah berkali-kali menguap dan menidurkan kepalanya di meja. Selena juga sebenarnya sangat mengantuk, tapi karena dia sedang ingin belajar dengan baik Selena mempertahankan matanya agar tidak tertutup.
Guru bahasa mereka adalah Pak Sis, dia sudah berusia sekitar 60 an tahun. Dia sering kali bercerita dan membiarkan muridnya untuk memahami materi sendiri.
Cara mengajarnya juga tidak seru, hanya membacakan materi yang sudah jelas tertulis didalam buku. Sebagian murid memang tidak menyukai pelajaran dari beliau.
Waktu 40 menit terasa sangat lama sekali, bahan terdengar suara dengkuran halus dari belakang kursi Selena. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Dalfon, pasti dia sedang bermimpi indah di tidurnya.
Selena yang penasaran menengok ke belakang, benar saja Dalfon sudah membuat pulau di buku dengan air liurnya. Untung saja yang melihat pemandangan ini bukan Kalani, kalau saja Kalani yang melihat pasti akan histeris.