Raka dan Selena sampai di depan kos sudah hampir magrib. Selena segera turun dari motor Raka dan menyerahkan helmnya. "Terima kasih ya," ucapnya.
"Iya, sama-sama. Kamu nanti habis magrib mau ikut aku ke rumah nenek nggak? Soalnya lagi ada acara makan-makan di rumahnya."
Selena menggeleng pelan, tentu saja setelah magrib dia harus segera bersiap kerja di cafe. "Aku ada kerjaan habis ini."
"Kamu kerja?" Raka menatap Selena dengan wajah yang terkejut. "Kerja apa? Di mana?"
"Kerja di cafe." Jawabnya singkat.
"Kenapa sampai kerja Sel? Emangnya orang tua kamu udah nggak mau membiayai hidup kamu apa?" tanyanya dengan wajah yang sedikit kebingungan.
Lidah Selena terasa kelu, dia tidak mungkin menjawab kalau ayahnya menelantarkan Selena tanpa uang sepersen pun. Atau bilang bahwa selama ini memang Selena tidak pernah diberi uang saku ayahnya.