Tak sengaja, Amanda bertemu dengan Tania di toko tersebut. Tania memperhatikan sejenak, kemudian membuang muka tanpa menyapa Amanda. Amanda juga tidak menyapanya karena memang keduanya tidak akrab.
"Semuanya 135 ribu, kak. Mau tebus murahnya, kak?" tanya kasir.
"Tidak," jawab Tania.
"Baik, mau cash atau …."
"Cash saja," jawab Tania lagi.
Tapi, ketika Tania hendak membayar, dia melupakan dompetnya masih ada di sepeda motornya. Karena antrian masih panjang, tidak mungkin menunggu lama ke parkiran, akhirnya Amanda berinisiatif untuk membayarkan belanjaan Tania.
"Berapa tadi, mbak? Biar saya yang bayar," ucap Amanda.
"135 ribu, kak,"
"Ini, kak …."
"Apaan sih kamu?" Tania menepis tangan Amanda ketika dirinya ingin membayarnya.
"Kamu tidak lihat antrian sepanjang harapan orang tuamu? Sudahlah, jangan gengsi. Aku akan meminjamkanmu, biar kau tidak merasa hutang budi padaku," ketus Amanda.