Keesokan harinya, setelah membersihkan diri dan sarapan ayam bakar, Tian Li menyuruh Lin Chen untuk bersiap siap, karena latihan pertama Lin Chen adalah berhasil membiasakan diri dari gravitasi yang dibuat oleh Tian Li.
Sebelumnya Tian Li sudah membuat sebuah goa yang di tekan oleh gravitasi, dimana tekanan didalam goa itu 100 kali lebih kuat dari biasa nya, sehingga Lin Chen akan sangat kesulitan jika dia berada di dalam goa itu.
"Kamu sudah siap Chen'er?" tanya Tian Li.
"Sudah guru," jawab Lin Chen mantap.
"baiklah, sekarang kamu masuk kedalam goa itu dan mulai latihan mu!" ucap Tian Li memberi perintah.
"Baik guru." jawab patuh Lin Chen, lalu dia berjalan masuk kedalam goa yang di pasangi gravitasi.
"Buuuk"
Bunyi suara dilantai goa disaat Lin Chen masuk kedalam, Lin Chen terjungkal kebawah dengan sangat keras, Lin Chen merasakan jika tubuhnya di timpa sebuah gunung yang sangat besar, sehingga dia langsung terjungkal dan tidak bisa bergerak.
Jangankan untuk berdiri dan duduk, untuk menggerakkan kaki dan tangannya saja Lin Chen tidak mampu, bahkan darah segar juga keluar dari mulut Lin Chen, meski begitu, Lin Chen tidak menyerah, dia berusaha untuk dapat menggerakkan kaki dan juga tangannya.
"Biasakan dulu dengan gravitasi itu! jika kamu sudah terbiasa, barulah kamu boleh menggerakkan kaki dan tangan mu," ucap Tian Li memberi arahan.
Lin Chen yang mendengar arahan dari gurunya pun diam dan membiasakan diri dengan gravitasi itu, karena dia tahu jika guru nya tidak sedang berbohong atau bercanda.
Waktu terus berlalu, tak terasa sebulan sudah Lin Chen berada di dalam goa yang memiliki gravitasi 100 kali lebih kuat itu, kini Lin Chen sudah bisa bangun dan duduk, dia juga sudah bisa merangkak atau berjongkok kesana kemari, hal itu membuat nya merasa sangat senang.
Sebulan kemudian, akhirnya Lin Chen sudah bisa berdiri dan bergerak dengan bebas di dalam goa itu, bahkan Lin Chen sudah bisa berlari kesana kemari seperti tidak ada tekanan apa apa, hal itu membuat tubuh nya jauh lebih ringan, kekuatan fisik nya juga meningkat pesat.
Selain berjalan menggunakan kaki, Lin Chen juga berjalan menggunakan tangan, sebab dia ingin membuat otot otot tangan nya juga menjadi kuat, dia juga sering bersalto kesana kemari untuk membuatnya lebih terbiasa dengan gerakan gerakan aneh, hal itu membuat Lin Chen merasa sangat senang.
"Selamat Chen'er, akhirnya kami berhasil menaklukkan gravitasi itu dengan sangat baik," ucap Tian Li memberi selamat.
"Terima kasih guru, ini semua juga karena arahan dan bimbingan dari guru," balas Lin Chen merendah.
"Bagus, bagus, bagus, jangan pernah merasa sombong dengan kekuatan yang dimiliki! karena itu akan menghancurkan mu," balas Tian Li memberi nasihat.
"Baik guru, murid akan selalu ingat nasihat guru," jawab Lin Chen patuh.
"Baiklah, sekarang kamu beristirahat dulu! besok guru akan memberikan mu kitab jurus yang harus kamu pelajari," ucap Tian Li.
"Baik guru," jawab Lin Chen, lalu dia keluar dari goa dan membersihkan diri, selesai membersihkan diri, Lin Chen menutup mata dan menyerap energi spiritual.
Keesokan harinya, setelah membuka mata dan menghentikan kultivasi, Tian Li memberikan dua buah kitab pada Lin Chen, kedua kitab itu kitab tangan kosong dan kitab pedang.
Kitab tangan kosong bernama Kitab Tapak Surgawi, sementara Kitab pedang bernama Kitab Pedang Langit, kedua kitab itu berada di tingkat Surgawi.
Kitab bela diri sendiri dibagi menjadi beberapa tingkatan.
Yaitu tingkat bumi, tingkat langit, tingkat suci, tingkat surgawi, tingkat dewa, namun kitab tingkat dewa hanya dianggap mitos, belum ada satu pun kultivator di daratan rendah yang menggunakan jurus jurus dari kitab tingkat dewa, dan setiap tingkatan dibagi menjadi 3 tahap, yaitu tahap awal, tahap menengah dan tahap puncak.
Contoh.
Tingkat bumi tahap awal, menengah, puncak.
Tingkat langit tahap awal, menengah, puncak.
Tingkat suci tahap awal, menengah, puncak.
Tingkat surgawi tahap awal, menengah, puncak.
Tingkat dewa tahap awal, menengah, puncak.
Sementara di kekaisaran Qing, belum ada klan atau sekte yang memiliki kitab tingkat surgawi, paling tinggi mereka memiliki kitab tingkat suci, itupun hanya keluarga kekaisaran dan sekte sekte besar saja, dan mereka hanya memiliki masing masing satu kitab, dan kitab tingkat suci yang mereka miliki berada ditingkat menengah.
Kitab Tapak Surgawi yang diberikan Tian Li itu memiliki 3 jurus, yaitu tapak suci, tapi surga dan tapak dewa, Kitab Pedang Langit juga memiliki 3 jurus, yaitu pedang seribu bayangan, sayatan langit dan pedang ilusi.
Adapun perbandingan jurus pertama ke jurus kedua, memiliki daya serang yang sangat jauh berbeda, jika tapak suci dapat menghancurkan satu gunung besar yang berdiri kokoh, maka tapak surga dapat menghancurkan satu kota, apalagi dengan tapak dewa, jurus tapak dewa bisa menghancurkan satu wilayah.
Setelah menerima kedua kitab, Lin Chen membuka kitab tapak surgawi, lalu dia mulai membaca bab perbab, selama seharian penuh Lin Chen hanya membaca tanpa mempraktekkan nya, karena dia ingin menghafal semua penjelasan dan gerakan yang harus dia lakukan jika menggunakan jurus jurus didalam kitab tapak surgawi itu.
Menjelang sore, Lin Chen sudah 4 kali membaca kitab tapak surgawi, lalu dia mulai mempraktekkan nya, meski gerakan gerakan itu sangat sulit untuk di praktekkan, tidak sedikit pun menurunkan semangat Lin Chen untuk belajar.
3 bulan telah berlalu, selama 3 bulan itu juga Lin Chen terus mempraktekkan jurus jurus dari kedua kitab itu, tapi karena kekuatan tubuhnya masih terlalu lemah dan ranah kultivasi masih terlalu rendah, Lin Chen hanya bisa mempelajari jurus pertama saja, yaitu tapak suci dan pedang bayangan.
Hal itu membuat Lin Chen sedikit kecewa, tapi Tian Li memberinya semangat agar terus meningkatkan kekuatan fisik, serta meningkatkan ranah kultivasi, tapi Tian Li juga mengerti dengan kemampuan Lin Chen saat ini.
"Beristirahat lah Chen'er! jangan terlalu memaksakan diri! maaf guru lupa jika kekuatan fisik dan kultivasi mu masih terlalu lemah untuk mempelajari kedua kitab itu," ucap lembut Tian Li.
"Tidak apa apa guru, aku sudah merasa senang karena berhasil menguasai masing masing satu jurus dari kedua kitab yang guru berikan," balas Lin Chen jujur, karena meski dia sedikit kecewa karena hanya bisa menguasai satu jurus dari masing masing kitab, tapi dia juga sangat senang karena sudah memiliki jurus untuk bertarung.
"Beristrahat lah! besok guru akan kembali menempa fisik dan juga tulang tulang mu," ucap Tian Li lembut.
"Baik guru." jawab patuh Lin Chen.
Keesokan harinya, Tian Li membawa Lin Chen ke sebuah kolam berwarna emas, kolam itu juga memiliki aura spiritual yang sangat kuat, Tian Li membawa Lin Chen ke kolam emas itu karena ingin menempa tulang tulang Lin Chen.
"Berendam lah di kolam itu! guru akan mengawasi mu dari sini," ucap Tian Li memberi perintah.
"Baik guru," jawab Lin Chen patuh, lalu dia membuka semua pakaian nya dan masuk kedalam kolam.
Setelah berada ditengah tengah kolam emas, Lin Chen duduk dan mulai menyerap aura spiritual yang sangat kuat itu.
"Aaaaaaarrg Aaaaaaarrg Aaaaaaarrg"
Teriakan demi teriakan kesakitan dari Lin Chen disaat tulang tulang nya ditempa oleh kolam emas, meski begitu, Lin Chen tetap berusaha untuk menahan siksaan yang dia jalani itu.
Tian Li juga terus memberikan arahan, karena jika sampai Lin Chen tidak sadarkan diri, maka semua akan menjadi percuma dan harus mengulangi dari awal lagi.
Sebulan kemudian, Lin Chen sudah terbiasa dengan aura kuat yang masuk kedalam tubuh dan menempa tulang tulang nya itu, kekuatan tulang Lin Chen juga sudah meningkat pesat, dimana yang awal nya Lin Chen memiliki tulang serigala perak, kini kualitas tulang Lin Chen meningkat ke tulang harimau emas.
Tian Li lalu menyuruh Lin Chen untuk beristirahat lebih dulu, karena dia ingin menambah aura spiritual di kolam emas itu, Tian Li ingin menempa tulang tulang Lin Chen hingga mencapai tulang dewa naga, dimana tulang dewa naga adalah kualitas tulang tertinggi.
Setelah Lin Chen keluar dari kolam, Tian Li menggerakkan tangannya dan membuat kolam emas itu melonjak hebat, aura spiritual juga semakin kuat beberapa kali lipat dari sebelumnya, beberapa saat kemudian, Tian Li selesai menambahkan aura spiritual ke kolam emas, lalu dia menyuruh Lin Chen untuk masuk dan menyerap kembali.
Lin Chen pun dengan patuh masuk kedalam kolam, lalu dia duduk dan menutup mata untuk menyerap aura spiritual yang sangat kuat itu.
"Aaaaaaarrg Aaaaaaarrg Aaaaaaarrg"
Kembali terdengar teriakan dari mulut Lin Chen setelah dia menyerap aura spiritual di kolam emas.
Tian Li menganggukkan kepalanya, karena dia tahu jika kualitas tulang Lin Chen semakin meningkat, tentu saja tidak lama lagi, Lin Chen akan menjadi kultivator kuat.
Waktu terus berlalu, tidak terasa 2 bulan sudah Lin Chen berendam di dalam kolam emas itu, kekuatan tulang Lin Chen sudah meningkat pesat, dimana kekuatan tulang yang awal nya tulang harimau, kini meningkat ke tulang dewa naga, tentu saja menjadikan Lin Chen sebagai satu satu nya kultivator yang memiliki kualitas tulang dewa naga.
Selain meningkatkan kekuatan tulang, Lin Chen juga mengalami peningkatan kultivasi sebanyak 3 tahap, dimana kultivasi Lin Chen saat ini berada di pejuang emas bintang 5, hal itu menjadikan Lin Chen sebagai jenius nomor satu di seluruh daratan rendah.
Bagaimana tidak? diusia yang baru 13 tahun, Lin Chen sudah memiliki kultivasi pejuang emas bintang 5, mengalahkan semua jenius klan maupun sekte di seluruh daratan rendah.
"Selamat Chen'er, kualitas tulang mu sudah meningkat ke tulang dewa naga, kultivasi mu juga sudah meningkat 3 tahap, kamu sangat jenius," puji Tian Li.
"Hehehe, guru terlalu memuji," balas Lin Chen sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Ayo pakai pakaian mu kembali! kita akan melanjutkan dengan melatih fisik mu." perintah Tian Li.
"Baik guru." balas Lin Chen, lalu dia kembali memakai pakaiannya.