Jane memasuki kamar Mia sambil membawa piring berisi buah. Wanita paruh baya yang memakai setelan santai berwarna merah marun itu melihat putrinya yang sedang berbaring dengan posisi menyamping dan memunggunginya sambil memainkan ponsel, namu dari gelagatnya dia menyadari bahwa putrinya itu sedang menangis.
"Mia..."
Jane meletakkan sepiring buah ke atas meja dekat ranjang,lalu duduk di tepi ranjang dan mengusap-usap rambut Mia dengan lembut.
"Aku rindu Michael, Ma. Aku tidak rela dia menikah lagi dengan gadis lain," ucap Mia dengan sendu.
Jane menghela napas, merasa terpukul atas penderitaan Mia. "Nak, kamu harus belajar merelakan apa yang bukan untuk mu. Biarkan dia bahagia dengan gadis lain, dan kamu akan bahagia dengan hidupmu sendiri. Kamu berjuang untuk sembuh, lalu setelah itu pasti ada pria yang lebih baik yang akan jadi pendamping mu. Mama dan papa pasti akan ikut andil dalam mencari jodoh untuk kamu supaya kamu tidak salah pilih."
