Saat Naya kembali ke taman, ia menggendong Mauren dan meminta Mirna untuk menggantikannya mengawasi anak-anak yang sedang memanggang. Mereka harus diawasi karena takut terbakar atau kulit mereka mengenai pembakaran.
"Kamu, ya. Menggigitku sembarangan, sampe berdarah tau. Hmmmmm." Naya mengomeli Mauren, ia terus mencium pipinya beberapa kali. Bahkan tak tanggung Naya menggigit pipi Mauren dengan kegemasannya. Mauren malah tertawa dan terus tertawa tanpa henti.
"Naya, hati-hati loh." Seno memperingati lagi.
"Suruh siapa gigit jariku, hmmm, nih rasaka gigitanku akan lebih menyakitkan." ancam Naya dengan terus menguwel-nguwel pipi Mauren.