"Dito, semua ini berjalan begitu saja. Seno menikahiku ketika aku berada di rumah kosong itu. Sebelumnya aku sudah mengatakan jika Seno tidak boleh menyentuhku lagi, dan ternyata dia diam-daim menikahiku. Setelah itu dia...," Naya menggantungkan ucapannya. Berat rasanya bagi Naya untuk mengucapkan semuanya, ia merasa jika kedekatannya bersama Dito sudah tidak lagi seperti dulu.
Dengan langkah yang lambat Dito mendekati Naya, tatapan matanya sangat dalam seperti sedang mencari sesuatu di balik air mata Naya. "Setelah itu?" tanya Dito masih dengan langkahnya yang lambat.
Naya kembali menunduk, "Setelah itu aku merasa sangat bingung harus memilih siapa." ungkapannya yang lirih membua Dito paham jika ternyata Naya tidak langsung bisa menerima Seno sebagai suaminya.