Naya tak bisa lagi berbuat apa-apa ketika Seno membawa Mauren keluar kamarnya, perasaan aneh tentu menyelimutinya karena selama ini Mauren tidak pernah menangis dan seaneh itu. "Itu tandanya neng Mauren sudah menerima kehadiran tuan Seno di hidupnya, neng. Giliran neng mau kapan," celetuk bi Nemi yang langsung permisi pergi ke dapur.
Melihat Mauren sudah merasa nyaman bersama Seno, Naya akan menggunakan momen berharga ini untuk pergi ke rumah sakit menjenguk Dito. Ia akan membawakan kepiting dan pudding yang dimasaknya tadi, selain itu Naya akan membawakan cerita tentang persiapannya dalam menghadapi perlombaan masaknya.
"Aku akan mengantarmu," ucap Seno saat Naya sudah siap pergi.
"Tidak usah, tolong jaga Mauren di sini. Aku akan pergi dan pulang nanti malam,"
"Selama itu?!" Seno tak terima.
"Ada apa?! Kamu keberatan menjaga adikku?" Naya memberikan tatapan yang sangat membuatnya tak nyaman.