"Pi, papi gak mau gitu ngucapin terimakasih seperti apa yang dilakukan Seno terhadap Naya?" tanya Fania dengan nada sedih.
Mendengar itu Seno langsung menatap papanya dan memintanya untuk melakukan apa yang ibunya minta. Dengan satu tatapan yang disebut kode, Bram langsung mendekati istrinya dan meraih tangannya. "Iya, mi, maaf. Makasih ya malam ini sudah mau masak yang special untuk papi," ucapnya. Bukannya merasa senang, Fania malah melepaskan tangan sang suami dan duduk dengan raut wajah yang sedikit cemberut.
"Iya, sama-sama. Tapi lain kali jangan nunggu dimintai seperti ini lagi, ya. Baru mau mengutarakan rasa terima kasih. Terus juga nanti papi perbaiki lagi kata-katanya, jangan sampai sama dengan apa yang dikatakan Seno. Itu namanya plagiat, pi. Plagiat!" tegur Fania sambil menuangkan beberapa sendok nasi ke piring suaminya.
"Iya, iya."