[Mertua nona muda sudah aman, aku akan menemaninya sampai dia keluar untuk pulang. Nona muda tenang saja. Tadinya aku memang tidak ingin datang ke kantor Dristamto Xei, tapi nayatanya aku sadar jika Ini adalah salah satu tugasku. Jadi, aku harus menuruti atasanku demi kelancaran bersama.]
Naya terdiam saat membaca pesan dari Dito. Di satu sisi, ia tidak percaya karena ternyata Dito datang memenuhi permintaannya. Meskipun ia sendiri pun tahu jika jadwal Dito belakangan ini sangat pada. Dimulai dari membantu ayahnya pergi ke pasar, menjaga toko, hingga bekerja di restorannya.
Kemudian, di sisi lain Naya geram karana Dito masih saja memanggilnya dengan nama panggilan yang formal. Sejak dulu ia paling tidak suka dipanggil seperti itu, karena ia merasa seperti ada jarak diantara mereka. Terkecuali jika ia yang memintanya dan ikhlas mendengarnya.