Obrolan Naya dan Seno berlangsung hingga mereka pulang ke apartemen. Ranti yang sejak tadi ingin menikmati hari liburnya bersama Naya justru malah dibuat kesal. Tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa, karena bagaimanapun juga Naya adalah majikannya. Ia hanya mengobrol dengan Nemi hingga akhirnya mereka kembali.
"Bi, Naya masuk ke kamar. Nanti Zaina kalau nangis ke kamar Naya aja, ya." ucap Naya sambil membuka pintu kamarnya.
"Oh, iya. Ranti, kalau kamu mau lanjut ngobrol sama Bi Nemi gak papa ko." lanjutnya dengan senyuman. Ranti pun hanya mengangguk patuh.
Saat Naya memanggil nama Ranti, Dito mengernyitkan kedua alisnya. "Ranti?!" lirihnya bertanya-tanya. Kemudian hatinya pun ikut bertanya mengenai nama wanita yang disebutkan oleh Naya apakah nama yang sama dengan wanita yang ka kenal?
"Iya, itu Ranti yang mau dijodohin sama Lo. Tapi gue gak tau ya jadi atau enggaknya. Gak penting juga untuk tau." sahut Naya yang mendengar lirihan sahabatnya.