"Huhhh… selamat datang di Denmark, Naya!! Ini kali pertamanya kamu menginjakkan kaki di negara lain. Bersama pria yang sudah menikahimu diam-diam."
Naya menatap hamparan lantai yang luas setelah dirinya sampai di Denmark. Senyuman yang mengembang menunjukkan jika dirinya sangatlah senang karena bisa menginjakkan kaki di negara asing. Seno pun sangat senang ketika Naya berekspresi seperti itu. Ia jamin kehidupan Naya akan nyaman meski berjauhan dengannya.
"Ayo, istriku. Kamu harus segera istirahat sebelum kakimu melangkah lagi untuk berjuang." Seno merangkul pundak Naya hingga mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka menuju apartemen.
Dari sana mereka dijemput oleh kolega Bram dengan menggunakan mobil mewah nan privat. Naya merasa dirinya sedang menjadi tamu terhormat yang akan menghadiri acara kenegaraan.