"Pah, tapi Bianca sudah mencintai Seno lebih dulu dari Naya. Mama tahu itu, kecuekan Seno lah yang membuat Bianca jadi bertahan seperti ini. Bianca sayang sama Seno, pah." Bianca memberanikan diri untuk mengungkapkannya di depan semua orang, bahkan Bram yang diseganinya selama ini.
Air mata penuh drama mengalir dari sudut matanya, membuat Fania ikut bersedih dan tidak tega dengan perbuatan suaminya terhadap calon menantunya. "Bianca Sayang..." Fania mengangkat kedua tangannya untuk memeluk Bianca. Bianca langsung menghampirinya dan menangis di pelukan Fania.
Seno yang muak dengan drama Bianca hanya memalingkan tatapannya, lalu ia menggerutu kesal karena dengan mudahnya Bianca memanggil papanya dengan panggilan yang sama.
"Pi, kamu keterlaluan, ya. Aku tidak bisa membiarkan kamu terus-terusan memuji dan membela wanita murahan itu. Pokoknya aku tidak terima kamu berada di pihaknya." geram Fania.