Tasya menatap suaminya penuh harus tidak disangka-sangka saja suaminya akan datang dan terharu seperti ini. Mereka hanya berpelukan melepas kerinduan dan juga kini suami Tasya menjadi sangat mengkahawatirkan Tasya.
"Dok, mau ke mana?"
"Lihat teman saya, Tasya itu yang saya antar langsung ke sini."
"Jangan dulu masuk deh."
"Kenapa?"
Kemudian, perawat tersebut mengajak Leandra berjalan dengan pelan-pelan dan mencegah Leandra masuk ke ruangan tersebut karena di sana ada suami Tasya yang baru saja tiba.
"Itu suaminya Tasya?"
Perawat itu menganggukkan kepalanya dengan semangat.
"Tadi ia tanya langsung di depan, tanya ruangan Bu Tasya dan diketerangan dia menulis sebagai suaminya."
"Wah Alhamdulillah kalau sudah datang, saya jadi lega. Karena, besok adalah operasinya."
Bahkan, sepertinya Leandra tidak jadi masuk ke ruangan Tasya, melihat keadaannya cukup membaik dari wajahnya dan ia tidak ingin mengganggu waktunya bersama suaminya yang baru saja tiba.