"Oh maaf, Dokter, bukan mak-sudnya," jawab Sinta sibuk terbata, gugup dan sangat bingung mencari alasan.
"Saya paham, hari ini kerjaan memeriksa pasien sedikit, tetapi parah-parah."
Sinta tersenyum memperlihatkan giginya dengan sedikit takut juga gugup takut Rigel akan marah atas jawaban dari kata lelahnya tersebut.
"Dokter mau ke mana?" tannya Yunmi mengalihkan pada yang lainnya.
"Kantin, kalian mau ikut?"
Antara Yunmi dan Sinta saling bertatapan, ia tidak menjawab ucapan Rigel tetapi saling menatap.
"Boleh Dok?" tanya Yunmi ingin memastikan jawabannya jika memang mereka diperbolehkan.
"Cepatlah berjalan," ucap Rigel yang sudah berjalan lebih dahulu ke kantin.
Dengan senang hati Yunmi dan Sinta berlari kecil membuntuti Rigel. mereka berdua memang terbilang cukup dekat dengan Rigel karena pada bagian yang sama. Terkadang banyak juga yang iri pada Sita karena tempat bekerjanya berada satu bagian dengan Rigel.