"Mas.. Gendong.. Kita pindah ke kamar yuk.."
Devan tercengang dengan apa yang diucapkan oleh sang istri. Devan menatap ke arah sang istri dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. Devan mencoba mencari kebohongan dalam manik mata sang istri. Namun Devan tidak menemukan apa yang kini sedang dicari oleh dirinya. Devan hanya menemukan kejujuran dalam manik mata hitam milik sang istri tercinta itu.
"Kemana sayang?" tanya Devan dengan sengaja meledek sang istri.
Kania berdecak kesal dengan apa yang diucapkan oleh sang suami. "Kita ke dapur mas. Kania beneran lapar mas. Mas masakin buat Kania iya."
"Tidak bisa bohong masih saja berusaha bohong. Istri siapa sih ini." Devan menjawil hidung lancip sang istri dengan gemas.
Tanpa aba-aba Devan menggendong tubuh sang istri ala bridal style lalu melangkahkan kaki menaiki anak tangga menuju ke kamarnya.