Bima mengangguk setuju, dia mengelus pipi Klairin yang lembut kenyal itu. "Cantik banget kamu." bisiknya lirih, tatapan mata Bima sulit ditebak.
Klairin hanya bisa tersenyum canggung, rasanya
dia agak takut, terlebih saat Seven berjalan
mendekatinya.
"Apa-apaan ini, Rin?" nada suara Seven berat dan
mengerikan, tatapan matanya suram sekali.
"Bang, ini cuma untuk test doang, gak sampe 20 menit deh."
"Habis test, ganti baju!"
"Iya abaaaaang."
Klairin menggerutu sebal, dia berjalan mendekati
Qaidan yang menatapnya tak berkedip, ada sesuatu
yang terasa hangat dipipi Qaidan.
"Kak Qai?"
"Eh!? Ah..m-maaf aku melamun." Qaidan gelagepan
karena ketahuan menatap Klairin terlalu dalam,
dia rasanya malu.
Klairin mengangguk, dia berjalan mengikuti
Qaidan mendekati Juliet yang berdiri bersama Harel, Herel, Havkah dan Surya.
Sementara Barat dan Samudra lebih memilih
menonton dari kolam yang akan Klairin gunakan. "Nah, kamu silahkan test tahan napas dulu, baru