"Ines."
Ines menoleh ke samping. Seseorang yang ia kenal memanggilnya di seberang toko sana. Ia lantas menghampiri orang itu.
"Kevan? Kok bisa di sini?"
"Siapa?" bisik Saga.
"Oh ya. Kevan, kenalin ini Saga," Ines ganti menoleh ke Saga. "Dan Saga, kenalin ini Kevan, uhm... pacar aku."
Saga mematung sekian detik. Tak bergerak berkedip. Sementara Ines menanti respon pria itu dengan tak sabaran.
"Pa- pacar? Sejak kapan?" gagap Saga tak percaya.
"Pffft. Hahahaha, biasa aja mukanya, gitu banget. Kenapa? Kaget ya kalo aku punya pacar, hm?"
Saga mengerjapkan mata beberapa kali. "Kamu... serius? Ah, nggak. Nggak mungkin. Gila kali, orang kemarin-kemarin aja banyak yang deketin masa tiba-tiba punya pacar. Kalopun kamu punya pacar aku pasti tau, Nes."
Hm, ya ya ya, dasar! Si paling tau mah emang susah kalo mau dikibulin.
"Ini pada kenapa sih? Gue bukan pacarnya Ines kok, santai, men," ungkap pria berlogat Jakarta itu. "Kenalin, gue Kevan, sepupunya Ines."