Kegelapan menyambangi hunian dua lantai itu. Pukul 11 malam memang waktunya untuk segera merebahkan diri di atas kasur empuk miliknya. Namun mata Ines masih ingin terjaga. Sehabis isya' tadi ia ketiduran 2 jam. Sehingga kini saatnya begadang sebagai ganti waktu sebelumnya.
Satu kaleng susu sapi steril dan beberapa snack yang dibelinya di supermarket menemani agenda begadangnya malam ini. Seperti biasa, balkon kamar menjadi latar favoritnya, pemandangan kerlap-kerlip lampu jalan Kota Yogya menjadi obyek indahnya, dan bulan bintang sebagai saksinya.
Kalau ditanya ia begadang untuk apa, maka jawabannya adalah overthinking mengenai Juan. Pertemuan tak terduga hari itu teramat menyita pikirannya akhir-akhir ini. Kenapa ia bisa bertemu lagi? Akankah Tuhan menentukan suatu garis yang tak pernah terpikirkan olehnya?
Sekali lagi, manusia hanya bisa berencana dan Tuhanlah yang menentukan garis akhirnya.
Juan Ganendra. Sekian tahun tak bertemu kamu makin tampan dan mempesona saja brengsek!