Renjana menatap Raka kesal, tapi tak ayal dia tetap mengikuti langkah Raka di depan sana. Meski wajah keduanya sama-sama masam, Renjana maupun Raka sama-sama berjalan berdampingan.
Suara tapak kaki mereka terdengar bersamaan dengan suara jangkrik. Tidak ada yang berbicara, karena sama-sama kesal dengan satu sama lain. Mereka sebenarnya tidak tahu kenapa mereka sama-sama kesal dengan satu sama lain, tapi mereka juga tetap berjalan berdampingan meski tau hanya akan membawa emosi satu sama lain.
"Tuh minimarketnya!" Raka menunjuk minimarket yang masih buka di depan sana dengan dagunya. Tanpa menunggu Renjana, Raka berjalan lebih dulu dan masuk ke dalam toko.
Renjana mengikuti Raka dengan kaki yang dihentak-hentakkan. Peduli apa dia ketika orang melihatnya dengan pandangan aneh? Toh tidak ada siapapun di sini.
"Loh, Raka? Kamu kemana aja? Udah lama nggak pulang."