"Aku tahu kamu bohong."
Renjana tidak mampu berkata-kata setelah mendengar itu. Dia hanya bisa membeku dan terdiam. Tidak ada kata-kata pembelaan yang keluar dari bibirnya.
Saat itu dia tidak hanya mabuk, Renjana tahu dan sadar akan hal itu. Dia hanya minum beberapa gelas, dan beberapa gelas bir jelas tidak akan membuatnya lupa akan segala hal yang telah ia lalui dengan Raka ketika malam itu tiba. Oh, mungkin saja malahan Renjana sudah tidak mabuk lagi ketika Raka mulai menyentuhnya dan dia langsung merekam tiap detik yang ia lalui bersama Raka di otaknya tanpa sadar.
"Kak, aku-"
"Aku ngehajar Raka semalam."
Mata Renjana terbelalak lebar mendengar hal itu. Perempuan itu menoleh ke kanan dan kiri dengan cemas. Dan Sakha langsung tahu bahwa Renjana pasti tengah mencari keberadaan Raka.
"Dia udah pergi dari tadi pagi, karena menghindari kamu dan aku." Sakha bersuara setelah cukup lama memperhatikan Renjana yang terlihat sangat cemas.