Naraya dan Sakha sudah berada di rumah sakit. Mereka duduk berdampingan, menunggu antrian yang panjangnya tak kira-kira. Mungkin karena hari ini hari Senin, jadi banyak orang-orang yang berobat.
Naraya menyandarkan kepalanya di bahu Sakha. Perempuan itu kembali tertidur walau tak begitu pulas alias cuma memejamkan mata, yang penting dia menutup matanya dengan tangan yang melingkari lengan Sakha.
Terlihat sangat manis bukan?
Sakha sendiri sudah menghubungi Renata. Memberitahu bahwa hari ini dia izin dan tidak bisa masuk ke kantor karena Naraya sakit dan tidak ada yang bisa mengantarkannya ke rumah sakit. Untungnya Renata mengerti. Bahkan perempuan itu pun ikutan panik, meski masih panik dengan gaya Renata sendiri.
"Ibu Naraya Adisti, silahkan masuk."
Naraya langsung menarik kepalanya dari bahu Sakha. Dan kemudian dia berdiri bersama Sakha yang berjalan di sampingnya untuk memasuki ruangan dokter.