"Setan?"
"What? Setan?"
Renjana refleks menutup mulut menggunakan kedua tangan. Apa yang baru saja ia katakan?
Pria bule di depannya menaikkan sebelah alis, lalu tertawa tak habis pikir setelahnya. "Bisa-bisanya kamu bilang aku setan?"
Renjana menurunkan kedua tangan dan melotot kepada manusia di depannya. "Kok lo bisa ada di sini?! Lo tahu darimana alamat rumah gue?"
Si Setan bule yang Renjana temui di club tadi malam, pria yang mengaku mencium Renjana di hadapan kedua kakaknya, pria gila ini ... darimana dia mengetahui rumah Renjana, ah, maksudnya rumah yang kini ditinggali Renjana?
Apa dia seorang penguntit? Penguntit mengerikan yang memotret tiap pergerakan Renjana?
"Lo ... orang aneh, ya?" Renjana melotot ngeri. Perempuan itu langsung menyilang kan kedua tangan di depan dada, pose melindungi diri. "Jangan macam-macam! Jangan dekat-dekat! Sekali gue teriak, satu RT bakalan habisin lo! Gue juga punya bodyguard yang sekali ditelpon langsung cus ke sini buat hajar lo!"