Kedua mata perempuan itu terpejam, menikmati pijatan di tubuh yang menguarkan aroma harum luar biasa. Belum lagi musik klasik berdentang, membuat suasana kian nyaman bagai di sebuah istana megah yang tengah melayani putri raja.
Naraya dibalik masker putih yang menutupi wajah, Naraya tersenyum tenang. Ternyata begini rupanya spa itu. Terasa begitu sangat-sangat nikmat. Rasanya Naraya rela menghabiskan uangnya setiap hari demi spa.
"Enak kan, Kak?"
Naraya menoleh sekilas pada Renjana yang menutup mata. "Iya, ini beneran kamu yang bayarin ya," ujar Naraya untuk yang ke sekian kali.
Renjana mengangguk. "Kakak tenang aja, kali ini aku yang nanggung semuanya. Aku bawa kartu kredit dan jatah aku belum pernah aku pakai sama sekali bulan ini, aku mau habisin jatah aku buat hari ini!" ucap perempuan itu menggebu-gebu di balik masker putihnya. Sama sekali tidak memedulikan empat orang perempuan asing yang tengah memijat mereka.
