Tidak akan ada satupun orang-orang di bus yang tahu segila apa hati Naraya berdetak sekarang. Perempuan itu bahkan mengencangkan pegangannya pada pegangan bus, dan berkali-kali menelan salivanya kasar. Kenapa? Karena dia dapat merasakan begitu dengan jelasnya dada bidang man kekar di belakangnya itu walau sudah dilapisi oleh kemeja. Sedekat apa Sakha sampai Naraya bisa merasakan dada pria itu? Benar-benar dekat! Mungkin kalau bisa diibaratkan, mereka sudah benar-benar menempel seperti perangko dan surat.
Dari balik punggung serta lapisan kemeja itu Naraya juga merasakan bagaimana jantung Sakha yang juga berdetak cepat.