Sakha mendongakkan kepalanya, menatap langit yang tadinya biru muda kini sudah menjadi biru kemerahan. Burung-burung sudah berterbangan menuju sarang mereka masing-masing. Anak-anak yang tadinya bermain dengan suara tawa riang dan pekikan semangat kini sudah pulang. Hanya ada Naraya dan Sakha saja di taman ini.
Naraya masih sesenggukan. Bahunya masih bergetar. Dia menangis cukup banyak. Sakha menatapnya iba. Hati Naraya pasti benar-benar sakit sekali karena dikhianati begitu.
"Aku pertama kali datang ke desa ini karena sesuatu. Aku bukan berasal dari desa ini."
Mata Sakha melebar. Dia selalu mengira bahwa Naraya adalah orang asli desa ini.