"Kalau gitu, di antara aku dan dia, kamu pilih siapa?"
Ethan bertanya dengan nada pelan. Kedua matanya mengunci manik mana Renjana, menatapnya dalam-dalam seolah-olah dapat menyedot Renjana ke dalam manik coklat indah milih Ethan.
Tidak adil, batin Renjana berbisik. Bagaimana bisa pria ini bertanya tapi seolah ingin menjebaknya dengan mengurung Renjana dengan pandangan itu?
"Hm?"
Renjana mengerjap cepat, lalu memalingkan pandangannya. Tidak, dia tidak boleh terjebak. Dia harus bisa mengendalikan dirinya sendiri. "Ngomong apaan sih lo?"
"Lagian, kenapa gue harus milih di antara kalian? Kan kita bertiga sama-sama temenan." Demi menghindari pertanyaan dan bantahan lain, Renjana langsung berjalan menuju arah sungai.
Ethan hanya tersenyum tipis. Dia pun ikut berdiri dan mengikuti langkah Renjana. "Jelas beda."