Selalu ada perasaan tak nyaman yang mengikuti kata canggung, dan Renjana mengakui itu. Duduk berdua di depan televisi yang sedang menayangkan kartun sama sekali bukanlah hal normal yang Renjana lakukan bersama sang ibu. Bisa dihitung menggunakan jari kapan Renjana duduk berdua seperti ini dengan ibunya, mungkin karena itu dia tidak terbiasa.
Renjana menggigit bibirnya, bingung memikirkan cara agar bisa terbebas dari situasi canggung ini. Lalu mendadak sebuah pertanyaan muncul di benaknya.
"Ma."
"Hm."
Renjana tidak yakin setelah dia menanyakan hal ini, mereka akan baik-baik saja. "Kenapa mama tiba-tiba jodohin aku sama bule?"
"Kamu kan tahu jawabannya. Kenapa memilih untuk pura-pura bodoh dengan nanyain itu ke Mama?"
Renjana tersenyum simpul. Jawaban sarkas dengan nada anggun, benar-benar ciri khas seorang Renata. "Mama kira, kalau aku menebak-nebak jawabannya bakalan berhasil buat nge-stop overthinking aku?"