"Kamu udah buat aku jadi gila kayak gini. Sekarang, gimana caranya agar aku bisa lepasin kamu?"
Renjana bergetar. Dia mencoba memahami tiap kata yang keluar dari bibir Raka tapi apa yang Raka ucapkan terlalu sulit untuk Renjana mengerti. Kini dia hanya merasa takut, Renjana hanya ingin pergi.
Raka terlihat begitu dibutakan oleh sesuatu yang Renjana tidak mengerti. Mungkin lebih tepatnya, Renjana terlalu takut untuk mengerti.
"T-tolong lepasin aku ..."
"Enggak."
Renjana mendorong tubuh Raka dengan bibir bergetar. Untungnya tubuh Raka sudah melemas, hingga dia pasrah didorong begitu saja oleh Renjana.
Air mata kian menetes lebih banyak dari sudut mata Renjana. "Sadar, Kak! Jangan kayak gini! Kakak yang buat semuanya hancur, jangan bertindak kayak korban!"
Raka hanya diam. Pria itu kini duduk di lantai dengan wajah menunduk.
