Fauzan masih hanya terdiam dan menundukkan kepala dan pandangannya. Dicky masih terus menatapnya lekat. Ia menunggu jawaban dari Fauzan.
"Zan, aku benar-benar tidak tahu, memangnya siapa Agra itu?" tanya Dicky lagi.
"Agra adalah... laki-laki yang disukai Nadia," ujar Fauzan dengan nada amat pelan dan tidak bersemangat.
Dicky terdiam mendengar ungkapan Fauzan. Sebenarnya, ia juga merasa sedikit terkejut. Apa maksud Fauzan berkata seperti itu?
"Bukankah, kau dan Nadia dekat?" tanya Dicky.
"Ya," jawab Fauzan singkat. Dicky semakin heran mendengar ungkapan Fauzan itu.
"Ya?" ulang Dicky dengan nada tanya. "Apa maksudmu ya?" Dicky yang masih penasaran.
"Tunggu Zan. Aku bingung. Sebenarnya apa hubunganmu dengan Nadia? Bukankah kalian pacaran?" tanya Dicky lagi.
"Tidak." Fauzan sekali lagi menjawab dengan nada singkat.
"Jadi, kalian belum resmi? Tapi, kenapa kau selalu mengajaknya kesini?" tanya Dicky lagi. Fauzan masih hanya diam. Belum bisa menanggapi kalimat Dicky.
