Nadia terdiam di kamar dan menyilangkan kedua kakinya di atas ranjangnya. Dari tadi, ia terus mengamati ponselnya yang terus saja tidak bersuara. Sangat-sangat berbeda dengan malam-malam sebelumnya.
Nadia mengambil ponselnya. Ia mengusap layarnya untuk membuka kuncinya. Ia kemudian melihat kontak Fauzan.
Nadia memberanikan dirinya. Ia ingin menghubungi Fauzan. Sekian detik kemudian, mendadak niatnya terhenti. Ia jadi berpikir, apa yang harus ia katakan nanti pada Fauzan?
Nadia kembali merasa bingung dan bertanya-tanya sendirian. Selama tiga hari lebih, Fauzan masih belum menghubunginya. Nadia pikir, karena memang ia sedang sibuk untuk pertandingan turnamennya. Tapi, karena cerita dari Mika tadi, Nadia jadi berpikir jangan-jangan Fauzan tahu jika dirinya sedang berbohong?
Nadia menghela nafasnya perlahan. Pikirannya mendadak kacau. Ada apa dengan dirinya ini?