Nadia terdiam tercekat melihat seseorang laki-laki yang tiba-tiba muncul di depannya. Laki-laki itu adalah laki-laki tengah baya, dengan menggunakan baju formal santai, yang berdiri tersenyum ke arah Nadia. Tentu saja itu adalah pak Doni.
Nadia terkejut melihat pak Doni yang muncul tiba-tiba itu. Ia melihat sekitar, di mana memang sangat sepi. Fauzan dan Dicky baru saja pergi. Nadia merasa sangat canggung dan tidak nyaman.
"Sendirian saja?" tanya pak Doni.
"I...iya pak," jawab Nadia terbata.
"Kemana Fauzan?" Pertanyaan yang lain dari pak Doni.
Nadia agak ragu untuk menjawabnya. Ia melihat ke arah pintu masuk, tapi tentu saja Fauzan belum datang. Fauzan baru saja pergi dengan Dicky.
"Fauzan, masih keluar sebentar, Pak," jawab Nadia. "Tapi, sebentar lagi dia pasti datang," lanjutnya. Membuat statementnya sendiri.
"Oh..." pak Doni mengangguk-anggukkan kepalanya.